Sejarah Dinasti Rothschild (bagian 5 dari 10)

1905 : Sekelompok   Yahudi   Zionist   yang   dipimpin   Georgi Apollonovich Gapon mencoba menggulingkan Tsar Rusia lewat kudeta komunis. Mereka gagal dan terpaksa melarikan diri ke Jerman.

1906 : Rothschild  mengklaim  bahwa  karena  ketidakstabilan regional  dan  meningkatnya  kompetisi  dari  Rockefeller (keluarga Rockefeller adalah keturunan Rothschild lewat darah anak perempuannya), mereka menjual saham Caspian and Black Sea Petroleum Company kepada Royal Dutch dan Shell. Ini adalah contoh bagaimana cara Rothschild menyembunyikan kekayaan sebenarnya dari mereka.

1907 : Rothschild,   Jacob   Schiff,   dalam   sebuah   pidatonya kepada  Departemen  Perdagangan  New  York,  berkata,  atau lebih tepatnya, mengancam:

“Kecuali kami mendapatkan hak pendirian Bank Sentral dengan kendali kredit yang kuat, bila tidak negara ini akan menjalani penderitaan dan kepanikan finansial terbesar dalam sejarahnya.”

1909 : Jacob Schiff mendirikan National Advancement for the
Asscociation   of   the   Coloured   People   (NAACP).   Mereka menghasut orang kulit hitam untuk melakukan kerusuhan dan kejahatan lainnya untuk menciptakan pertengkaran antara komunitas orang kulit putih dan hitam.

1912 : Pada    31    Maret,    J.P.    Morgan    mati    dunia. Kebanyakan  orang   mengira   dia   adalah   orang   terkaya   di Amerika, tetapi  di  wasiatnya terungkap bahwa ternyata  dia hanya memiliki 19% saham dari J.P. Morgan Company. 81% yang tersisa? Rothschild.

1913 : Pada   4   Maret,   Woodrow   Wilson   terpilih   menjadi Presiden ke-28 Amerika Serikat. Tak lama kemudian, dia dikunjungi oleh seorang Yahudi Ashkenazi, Samuel Untermyer, dari sebuah firma hukum: Guggenheim, Untermyer, and Marshall, yang memeras dia $40.000 untuk membocorkan rahasia  perselingkuhannya  dengan  istri  rekan  dia  saat  dia masih seorang Profesor di Universitas Princeton.

 Woodrow Wilson tidak ada uang untuk membayar, jadi Untermyer secara sukarela membayarkan $40.000 ini kepada wanita selingkuhannya namun dengan syarat dia akan menunjuk kandidat Jaksa Agung hanya berdasarkan rekomendasinya. Woodrow Wilson setuju. Jacob Schiff mendirikan Anti Defamation League (ADL) di Amerika. Organisasi ini didirikan dengan tujuan memfitnah setiap orang yang mempertanyakan ataupun menantang konspirasi global Rothschild dengan menyebut mereka “anti- Semit.” Pada tahun yang sama, bank sentral Amerika, Federal Reserve, yang merupakan sebuah perusahaan swasta, didirikan.
 
1914 : Dimulainya    Perang    Dunia    I.    Rothschild    Jerman membiayai Jerman, Rothschild Inggris membiayai Inggris, dan Rothschild Perancis membiayai Perancis.

Keluarga   Rothschild   juga   mengontrol   tiga   agensi   berita terbesar  di  Eropa:  Wolff  di  Jerman,  Reuters  di  Inggris,  dan Havas di Perancis.

Sejak saat itu keluarga Rothschild jarang diekspos di media, karena mereka sekarang adalah pemilik dari media.

1916 : Pada 4 Juni, seorang Yahudi Ashkenazi, Louis Dembitz Brandeis diangkat sebagai Ketua Kejaksaan Amerika oleh Woodrow Wilson, yang bekerja atas instruksi dari Untermyer. Brandeis juga adalah pimpinan Komite Eksekutif dari Zionist, posisi yang dia pegang sejak 1914.

Sebuah  kejadian  tak  terduga  terjadi.  Pemerintahan Jerman, yang sebenarnya sedang di atas angin dalam perang, menawarkan gencatan senjata kepada Inggris. Rothschild mulai cemas karena mereka tidak berharap perang berakhir sedemikian cepat, memulai rencana lain mereka.

Agen  Rothschild di  Amerika, Louis  Brandeis berjanji kepada Inggris bahwa Amerika akan melibatkan diri dalam perang, dengan catatan Inggris memberikan tanah mereka di Palestina kepada Rothschild. Media Amerika yang sebelumnya cenderung pro Jerman mulai berbalik arah. Mereka mulai melaporkan : tentara Jerman membunuh perawat palang merah, tentara Jerman memotong tangan bayi-bayi, dan propaganda-propaganda lainnya untuk memanipulasi kebencian terhadap Jerman.

Pada 12 Desember, Jerman dan sekutunya menawarkan peryaratan perdamaian untuk mengakhiri perang.

1917 : Zionist   Rothschild   yang   sebelumnya   telah   berjanji kepada Inggris, untuk melibatkan Amerika dalam perang, memutuskan bahwa mereka ingin pernyataan tertulis dari Inggris sebagai jaminan bahwa mereka akan menepati janjinya. Sekretaris Luar Negeri Inggris, Arthur James Balfour kemudian menuliskan surat yang dikenal sebagai “Deklarasi Balfour” yang isinya adalah Inggris akan memberikan tanah Palestina kepada Rothschild.



Arthur Balfour


Rothschild memerintahkan eksekusi  melalui  Bolsheviks yang mereka kontrol, Tsar Nicholas II dan seluruh keluarganya dibunuh di Rusia, walaupun Tsar saat itu sudah turun tahta pada 2 Maret. Ini adalah untuk mengendalikan sepenuhnya Rusia dan juga sebagai balas dendam kepada Tsar Alexander I yang membantu Lincoln tahun 1864.

1919 : Bulan  Januari,  Karl  Liebknecht  dan  Rosa  Luxemburg, dua-duanya Yahudi Ashkenazi, mati saat mencoba melakukan kudeta komunis atas instruksi Rothschild, kali ini di Berlin, Jerman.

Konferensi Versailles diselenggarakan untuk menentukan berapa reparasi yang harus dibayar Jerman kepada pemenang Perang  Dunia  I.  Sebuah  delegasi  berisi  117  Zionist  yang dipimpin Bernard Baruch, mengungkit janji tanah Palestina kepada mereka. Saat itulah Jerman menyadari mengapa Amerika melawan mereka dan siapa yang ada di balik semuanya, Rothschild.

Jerman, secara alami merasa dikhianati oleh Zionist. Selama ini,  Jerman  adalah  negara  yang  paling  bersahabat  dengan orang Yahudi. Di Jerman orang Yahudi dijamin dalam hukum akan mendapatkan semua hak sipil sama seperti orang Jerman.

Di samping itu, Jerman adalah satu-satunya negara di Eropa yang  tidak  membuat restriksi kepada  kaum Yahudi,  bahkan memberikan mereka tempat mengungsi bagi mereka saat kudeta mereka terhadap Tsar Rusia gagal tahun 1905.

Rothschild, yang mengorbankan jutaan nyawa orang tak bersalah,  mendapatkan Palestina sebagai  rumah  bagi  orang Yahudi. Walaupun serah terima sudah dilakukan, tetapi tempat tersebut masih atas kontrol Inggris, tetapi jangan lupa Rothschild yang mengontrol Inggris. Saat itu kurang dari 1% populasi Palestina adalah orang Yahudi. Menariknya, tuan rumah dari Konferensi Versailles adalah sang majikan, Baron Edmond de Rothschild.

Konferensi Versailles juga menjadi ajang bagi Rothschild untuk mendirikan sebuah Pemerintahan Dunia untuk mengakhiri semua perang (yang mereka ciptakan). Mereka menyebutnya “Liga Bangsa-Bangsa.” Karena tidak cukup negara yang menerima gagasan ini maka rencana ini terhalangi.

Pada  29  Maret  harian  The  Times  di  London  melaporkan tentang Bolsheviks di Rusia,

“Salah satu hal aneh tentang pergerakan Bolshevist adalah besarnya anggota non Rusia di dalamnya. Dari 20 atau 30 komisaris, lebih dari ¾ adalah orang Yahudi.”

Dilaporkan bahwa Rothschild sangat marah kepada Rusia karena tidak diizinkan untuk mendirikan sebuah bank sentral di negara mereka. Karena itu Rothschild mengumpulkan sekelompok orang Yahudi untuk memata-matai Rusia dan memprovokasi revolusi atas dalih memperjuangkan kepentingan orang banyak, yang sebenarnya adalah usaha mengambil alih Rusia oleh elit Setan yang dikendalikan Rothschild.

Para mata-mata, yang menggunakan tradisi kuno Ashkenazi, menggunakan  nama-nama  Rusia.  Sebagai contoh,  Trotsky nama   aslinya   adalah   Bronstein.  Kelompok  ini   dikirim   ke berbagai  tempat  untuk memicu  kerusuhan  dan pemberontakan. Edisi Internasional Jewish Post, pada 24 Januari 1991 mengkonfirmasi bahwa Vladimir Lenin adalah orang Yahudi, nama aslinya adalah Vladimir Ilyich Ulyanov. Lenin juga dikutip pernah mengatakan, “Pendirian sebuah bank sentral adalah 90% dari usaha mengkomuniskan sebuah negara.”
Orang-orang   Yahudi   ini,   para   Bolsheviks   yang   dibiayai Rothschild tercatat dalam sejarah sebagai pembunuh 60 juta orang Kristiani dan orang-orang non-Yahudi di Soviet. Yahudi adalah teroris sesungguhnya. Anehya, orang-orng kristen malah menaruh simpati pada Yahudi.

N.M. Rothschild & Sons mendapatkan peran permanen untuk menentukan harga harian emas dunia. Ini dilakukan di kantor mereka di City of London, setiap hari pada jam 11, yang dilakukan di tempat yang sama sampai tahun 2004.

1920 : Winston Churchill (Ibunya adalah orang Yahudi, artinya dia  adalah  orang  Yahudi  menurut  hukum  Ashkenazi) menuliskan hal berikut di artikel Illustrated Sunday Herald,

“Sejak pimpinan Illuminati Weishaupt, sampai ke Karl Marx, dan ke Trotsky, konspirasi dunia ini sudah berkembang dengan mantap. Sekarang akhirnya orang-orang luar biasa ini berhasil menggengam rambut dari setiap kepala orang Rusia dan menjadi tuan di kekaisaran yang luar biasa tersebut.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar