Ya, hal ini karena pemahaman tokoh agama tersebut. Sedikit yang mengajarkan untuk melawan penindasan. Lebih banyak ajaran ibadah individu. Ini malah yang akan menjauhkan umat dari agama. Mereka anggap agama hanyalah dongeng belaka. Masalah dalam hidup semakin sulit tokoh agama hanya ngoceh masalah ibadah. Akar pemasalah umat tidak dapat diatasi. Riba yang mencekik umat seolah-olah bukan masalah. Padahal ajaran agama memerintahkan untuk "MEMERANGINYA". Perang dalam arti yang sesungguhnya. Karena kerusakan umat dimulai dari itu.
2:275 Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
Sangat jelas laranganya. Dan ancamanya adalah PENGHUNI NERAKA KEKAL. Ini artinya Anda para pemungut riba / kerja di Bank / digaji / menikmati hasil riba tidak akan pernah masuk syurga sebanyak apapun amal ibadah, sedekah atau kebaikan-kebaikan yang pernah diusahakan selama hidup dunia..Na'udzubillahimindzalik.
2:279 Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertobat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.
Allah dan rosul memerangi. Sudah semestinya Anda selaku orang yang mengaku umat Islam juga wajib hukumnya ikut memerangi. Para 'alim ulama seharusnya berjihad di jalan Allah memerangi bank-bank yang menetapkan bunga pinjaman baik itu kecil atau besar. Anehnya di negri ini malah dilakukan oleh negara. Sungguh azab Allah tidak akan pernah berhenti pada negri ini.
Apakah para 'alim ulama di negri ini diam karena mereka sadar bahwa mereka juga makan uang riba? Menteri agama pun makan gaji dengan uang riba dan menduduki jabatan itu tanpa sedikitpun takut dengan ancaman Allah SWT?
Maka menjadi benarlah bahwa tokoh agama sebatas "tukang dongeng" yang membodohi/menipu masyarakat. Mengambil ajaran agama yang hanya baik untuk kepentingan perut, nafsu dan syahwat nya saja. Agama adalah suatu dongeng yang perlu dikomersilkan sebagai media cari nafkah.
Jika tokoh agama memang meneladani Nabi/Yesus/Isa semestinya mereka lantang pada penindasan. Dan berani miskin demi tegaknya agama. Sebagaimana Nabi/Yesus/Isa yang juga bukan manusia kaya harta. Beliau saja rela miskin demi tegaknya agama. Tapi kenapa malah tokoh agama sekarang menjual agama demi perut dan syahwat mereka?. Allah pasti akan minta pertanggung jawaban kelak.
Bahkan, bayak tokoh agama yang menganggap uang adalah kebutuhan hidup manusia. Ini juga yang kemudian diajarkan pada umatnya. Miris. Tak jarang tokoh agama memasang tarif setiap mengisi ceramah. Agama hanyalah jadi komoditas jual beli tanpa bisa memberikan solusi. Bagi sebagaian mereka. Agama tak ubahnya seperti ajaran yang perlu dikomersilkan demi kepentingan perut semata. Menyampaikan ajaran agama dengan guyonan seolah ajaran agama bahan untuk guyonan. Tidak menyampaikan yang haq karena khawatir ditinggal pengikutnya. Bahkan tokoh agama malah ada yang ragu dengan apa yang ia sampaikan.. Ajaran agama hanya sebatas dalam perdebatan. Meraka adalah pembuka jalan bagi Dajjal. Karena dajjal membawa materi dunia, tokoh agama banyak yang gila materi dunia.
Disinilah awal bencana umat beragama. Tidak tahu tujuan beragama. Bahwa tuntunan agama menciptakan keadilan dan menentang segala bentuk penindasan. Bukan hanya ibadah kepada Tuhan. Tak jarang malah sesama umat beragama/kelompok dalam satu agama saling serang karena urusan ibadah. Satu kelompok merasa lebih benar dari kelompok lainya. Semakin bodoh dan membodohi umat. Itulah tokoh agama zaman sekarang. Agama mereka adalah uang. Tujuan hidup mereka adalah mencari uang. Seperti yang tergambar dalam ilustrasi Piramida Kapitalisme diatas. Padahal Tuhan menjanjikan rezeki untuk semua mahluknNya. Bukan uang, emas dan harta benda lainya. Tapi rezeki.
Tidak ada mahluk yang pernah hidup di dunia ini bisa menikmati lebih dari rezeki. Fir'aun dan Qorun berkuasa dan sangat kaya. Tapi mereka hina atas kekuasaan dan hartanya. Mereka disiksa selamanya di neraka. Merasa capital/uang/kekayaan adalah jalan hidup. Apa bedanya dengan tokoh agama sekarang?. Cukup mereka yang jadi perumpamaan bagi kita semua. Selama hidup di dunia ini pun dahulu mereka hanya mendapatkan rezeki dari Allah. Harta yang dimiliki itu milik Allah dan kembali jadi milik Allah.
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).”
“Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya.” (Al Hijr: 20)
Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. (An Nahl: 112)
Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kami lah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. (Al-Isra: 31)
Mereka tidak mendengar perkataan yang tak berguna di dalam surga, kecuali ucapan salam. Bagi mereka rezekinya di surga itu tiap-tiap pagi dan petang. (Maryam: 62)
Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)?. Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar". (An Naml: 64)
Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu? Maha Sucilah Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan. (Ar Ruum: 40)
Maka jika ada ulama/kiyai/pastur/tokoh agama lainya yang menyebut-nyebut uang maka BISA KITA JULUKI MEREKA SEBAGAI "ULAMA/KIYAI/PASTUR/TOKOH AGAMA KAPITALIS PENGIKUT DAJJAL/ANTICHRIST" yang mengingkari Tuhanya sendiri.
Tentara/Polisi/Aparat kemanan dll dalam sistem kapitalis sama parahnya, bergerak dan bertindak hanya demi uang. Atasan memerintahkan karena atas kuasa atas uang. Bahkan tidak hati nurani nya tidak bisa menilai mana baik mana dzalim. Mebunuh dan dibunuh hanya karena uang. Padahal, YANG DIBUNUH MATI. YANG MEMBUNUH JUGA PASTI AKAN MATI NANTINYA. Lalu apa gunanya saling bunuh demi UANG? UANG MU AKAN DIBAWA SAMPAI MATI? Maka dari itu, JANGAN MAU DIBODOHI. Beranilah ketika melihat penindasan dan ketidak adilan di muka bumi. Smoga Allah Tuhan Yang Maha Esa meridhoi semangatmu melawan segala bentuk ketidak adilan. BUKAN DEMI UANG.
Pada dasarnya sejarah hanyalah mengulang. Apa yang dilakukan pemerintah sekarang adalah apa yang dilakukan oleh Fir'aun zaman dahulu pada rakyatnya. Memungut pajak dan riba dan menindas tanpa peduli keadaan rakyat yang paling bawah bagaimana. Sangat disayangkan hal tersebut juga dilakukan oleh Pemerintah Indonesia yang notabene memiliki penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia. Yang dipraktekan bukan lah Islam tapi malah mencontoh cara-cara orang kafir yang jelas rusaknya. Islam datang membawa tuntunan dan petunjuk yang SANGAT jelas. Tapi sayangnya nafsu manusi condong untuk mengikuti cara-cara syetan. Bahkan sekelas orang alim di pemerintahan sekalipun. Mereka para penghamba hawa nafsu. Agama digunakan hanya untuk mencari materi dunia. Mereka tidak mencontoh nabinya dengan hidup sederhana. Tetap mengusahakan rezeki bukan dengan hidup dari malak/memungut pajak dari umat dan duduk enak di kursi jabatan. Itulah ulama akhir zaman. Para penghamba materi dan penjilat kekuasaan. Silahka lihat pada label gado-gado untuk membaca tulisan lainya.
"Uang adalah pelayan manusia, bukan manusia yang jadi budak uang"
Sungguh Allah akan meminta pertanggung jawaban hidup kita di akhirat kelak. Tidak ada yang luput dari hisab Nya. Beruntunglah orang-orang yang menjadikan Islam sebagai jalan hidup. Bukan cuma pura-pura Islam demi untuk mendapatkan materi dunia yang sementara.
👍👍👍
BalasHapus