“Pakar” mulai muncul dan sebagian
mulai terpilih
untuk
bekerja di pemerintahan, namun tahun demi tahun berlalu dan
mereka tidak berhasil menyelesaikan permasalahan apapun, kecuali bahwa pajak perlu “disesuaikan” yang mana dalam kebanyakan kasus artinya
harus dinaikkan.
Fabian mulai menuntut pembayaran
atas bunga pinjamannya, dan semakin lama semakin
banyak porsi pajak yang digunakan
untuk membayar kepadanya.
Kemudian mulai
muncul apa yang disebut dengan partai politik, orang-orang di masyarakat mulai berargumentasi partai
mana yang orang-orangnya bisa menyelesaikan permasalahan mereka. Mereka mulai bertengkar mengenai personalitas,
idealisme, lambang partai dan berbagai hal lainnya kecuali asal muasal permasalahan mereka. Namun pada akhirnya para politikus tidak pernah
membuat solusi. Mereka hanya pandai berargumen tanpa tindakan nyata.
Secara perlahan-lahan kekayaan
riil
dari
negara
mulai berpindah tangan ke Fabian dan kawan-kawannya dan mereka
memiliki kendali yang semakin lama semakin besar atas
kehidupan masyarakat. Namun, pengendalian
mereka belum selesai. Mereka menyadari bahwa situasi tidak akan benar-
benar aman sebelum semua orang berhasil dikendalikan.
Kebanyakan orang yang menentang sistem
ini bisa dibuat diam dengan tekanan finansial, ataupun dengan ejekan publik.
Untuk melakukan ini Fabian dan kawan-kawan
membeli kepemilikan dari semua koran, TV, dan radio dan menyeleksi
orang-orang apa yang boleh bekerja di dalamnya. Kebanyakan
dari orang-orang ini sebenarnya benar-benar ingin memperbaiki keadaan, tetapi mereka tidak menyadari
bagaimana mereka sedang diperalat. Solusi mereka selalu terarah kepada akibat dari masalah, bukan penyebab dari masalah.
Ada bermacam-macam surat kabar, satu untuk sayap kanan, satu untuk sayap kiri, satu untuk
kelas pekerja, satu untuk kaum pengusaha, dan seterusnya. Tidak masalah
koran yang mana yang Anda percayai,
selama Anda tidak memikirkan penyebab
awal dari permasalahan.
Rencana Fabian sudah hampir selesai, seluruh negara saat ini
berhutang kepadanya. Melalui pendidikan dan media, dia mengendalikan
pikiran masyarakat. Orang-orang hanya akan
berpikir sejauh yang dia inginkan.
Kebanyakan tukang emas akhirnya
mengarah ke sana. Mereka mengetahui rasanya kaya
raya,
dan
perasaan
itu
tidak
lagi
cukup untuk memuaskan mereka. Mereka membutuhkan tantangan dan kesenangan baru,
dan kekuasaan atas massa
adalah permainan berikut.
Mereka percaya mereka
adalah
kelompok superior atas lainnya. “Adalah hak dan kewajiban kami untuk mengatur. Masyarakat tidak tahu apa yang baik untuk mereka. Mereka
perlu dikendalikan dan diatur. Mengatur adalah takdir dari kami.”
Di seluruh penjuru negeri, Fabian dan kawan-kawan
memiliki banyak perusahaan pembiayaan. Memang, masing-masing perusahaan dimiliki secara pribadi. Secara teori mereka adalah saingan masing-masing. Namun, kenyataan yang sebenarnya adalah mereka semua saling bekerja sama dengan
seksama. Setelah berhasil
membujuk pemerintah, mereka
mendirikan sebuah institusi yang mereka sebut dengan Bank Sentral.
Mereka bahkan tidak perlu mengeluarkan
modal untuk mendirikannya,
mereka menciptakan kredit dengan
menggunakan uang deposit masyarakat.
Institusi ini tampak sebagai badan yang meregulasikan suplai uang dan merupakan bagian dari pemerintah. Tetapi anehnya, tidak ada wakil
pemerintah yang diizinkan
untuk duduk
di
badan Direktur di dalamnya.
Pemerintah tidak lagi meminjam secara langsung
dari Fabian, pemerintah sekarang
meminjam
dengan cara menerbitkan surat hutang kepada Bank Sentral. Jaminan dari surat hutang
ini adalah penerimaan pajak tahun berikut. Ini adalah bagian dari rencana Fabian, menyingkirkan
kecurigaan orang kepadanya dengan membuat kesan
seolah-olah suplai
uang dikendalikan
oleh pemerintah. Kenyataannya, di balik
layar, dialah yang memegang kendali.
Secara tidak langsung,
dialah yang mengendalikan pemerintah.
Tidak penting siapa yang terpilih sebagai wakil rakyat di pemerintahan. Fabianlah yang memegang kendali
atas uang, darah dan nyawa dari perdagangan sebuah bangsa.
Pemerintah selalu mendapatkan
uang
yang mereka inginkan, tetapi bunga selalu dikenakan pada
setiap pinjaman. Semakin
lama semakin banyak orang yang memerlukan
bantuan sosial pemerintah, dan tak lama kemudian pemerintah sadar bahwa mereka kesulitan bahkan hanya untuk membayar bunga saja, apalagi hutang pokok.
Sebagian orang mulai bertanya,
“Uang adalah sistem yang
diciptakan manusia. Bukankah seharusnya sistem ini bisa diubah agar uang menjadi pelayan, bukan sebaliknya?” Namun
semakin lama jumlah orang-orang ini semakin sedikit dan suara
mereka hilang di tengah sebuah masyarakat yang tidak lagi peduli.
Pemerintahan berubah, partai
yang
berkuasa juga
bisa berubah, namun kebijakan
utama
tidak. Tidak masalah
siapa yang menjadi pemerintah, rencana besar Fabian semakin lama
semakin mendekati kenyataan dari tahun ke tahun. Kebijakan pemerintah tidak lagi ada artinya. Rakyat mulai dikenai pajak
mendekati ambang batas mereka,
mereka tidak lagi sanggup membayar. Waktunya sudah hampir matang bagi Fabian untuk aksi finalnya.
10% dari suplai uang masih dalam bentuk uang
kertas dan koin. Ini harus dimusnahkan sama sekali
tetapi tidak
boleh
menimbulkan kecurigaan publik. Selama masyarakat masih memiliki uang (kertas maupun
koin), mereka bebas untuk
membeli dan menjual sesuka hati mereka, mereka masih memiliki sedikit kontrol atas kehidupan mereka.
Tidaklah selalu nyaman untuk membawa uang tunai dan
koin. Cek juga tidak bisa diterima bila sudah keluar dari sebuah komunitas tertentu. Oleh karena itu, sebuah
sistem yang lebih baru perlu dipikirkan.
Sekali lagi Fabian memiliki
jawabannya. Organisasinya
akan menerbitkan sebuah kartu plastik
yang memiliki data pemegangnya:
nama, foto, dan nomor penduduk.
Saat kartu ini akan
digunakan, pedagang
akan
menyambungkan komputernya untuk mengecek kredit dari kartu tersebut. Seandainya tidak ada
masalah, pemegang kartu ini boleh membeli barang
seharga limit tertentu.
Awalnya orang akan diizinkan
untuk berhutang sedikit.
Seandainya uang ini dibayarkan
dalam sebulan, maka
tidak ada bunga yang perlu dibayarkan.
Ini tidak masalah
untuk kelas pegawai, tetapi bagaimana ini bisa berlaku juga untuk para pedagang dan pengusaha?
Mereka harus mempersiapkan mesin-mesin, kemudian menjalankan proses manufaktur
dari barang yang akan mereka produksi,
membayar gaji pegawai, menjual barang dagangannya dan membayar kembali hutang mereka. Bila melewati satu bulan, mereka akan dikenai bunga 1.5% per bulan dari nilai hutang mereka.
Total 18% setahun.
Pengusaha tidak memiliki jalan lain selain menambahkan 18% ke dalam nilai jual dagangan mereka. Namun kelebihan
uang / kredit (18%) ini tidak pernah dipinjamkan kepada
siapapun. Di seluruh negeri, para
pengusaha disuruh menjalani misi mustahil untuk membayar kembali $118 untuk setiap $100 yang mereka pinjam, tetapi kelebihan $18 ini tidak pernah
diedarkan oleh Bank sejak awal.
Namun Fabian dan kawan-kawan
menikmati status yang semakin penting di masyarakat. Mereka menjadi orang-orang penting yang terhormat.
Pengumuman dan pendapat mereka
tentang finansial dan ekonomi bahkan
bisa disetarakan dengan
sabda suci spiritual.
Di bawah beban bunga yang terus bertambah, banyak perusahaan kecil menengah
yang mulai
bangkrut.
Lisensi- lisensi khusus diperlukan untuk menjalankan
operasi-operasi tertentu, jadi perusahaan-perusahaan yang tersisa memiliki semakin banyak hambatan
dalam berusaha. Fabian memiliki
dan mengendalikan semua perusahaan besar beserta ratusan
anak perusahaan mereka. Perusahaan-perusahaan
itu tampak seperti saingan
satu sama lain, tetapi dialah yang ada di balik semua perusahaan itu. Para kompetitor perlahan-lahan dipaksa gulung tikar. Tukang kayu, konstruksi,
listrik dan industri-industri kecil menengah menjalani takdir yang sama,
dibeli oleh perusahaan raksasa milik Fabian yang memiliki
proteksi dan perlakuan khusus dari pemerintah.
Fabian menginkan kartu plastik ini untuk menggantikan semua uang kertas dan koin. Rencananya
adalah saat semua uang kertas dan koin ditarik, hanya bisnis yang menggunakan kartu komputerlah yang akan beroperasi.
Dia mengetahui bahwa suatu ketika orang-orang
akan kehilangan kartu mereka dan tidak bisa membeli ataupun menjual sebelum identitas mereka bisa dibuktikan.
Dia ingin agar dibuatkan sebuah hukum : sebuah hukum yang mengharuskan
semua orang untuk memiliki sebuah nomor
identifikasi yang ditato di dalam tangan mereka.
Nomor ini cuma akan terlihat
dengan
sinar tertentu, yang dihubungkan dengan komputer. Setiap komputer akan dihubungkan dengan sebuah komputer pusat
yang
memungkinan
Fabian mengetahui segala transaksi mengenai semua orang…
* * *
Terminologi yang digunakan saat ini untuk melukiskan sistem finansial di atas adalah
“Fractional Reserve
Banking.” (Cadangan Terbatas
Perbankan).
Cerita yang Anda baca di atas, tentu saja, adalah
fiksi. Namun, bila Anda merasa terganggu
karena cerita ini sangat mirip
dengan kenyataan hidup kita, dan Anda ingin mengetahui siapa Fabian ini sebenarnya dalam kehidupan nyata, titik mulai yang baik
untuk Anda pelajari adalah
para tukang emas di Inggris
pada abad 16 dan 17 Masehi.
Sebagai contoh, Bank of England didirikan
pada tahun 1694. Raja William saat itu berada
dalam kesulitan finansial yang besar karena perang
melawan Perancis. Para tukang
emas kemudian
“meminjamkan” 1,2 juta pound (nilai yang amat
besar pada zaman itu) dengan syarat tertentu.
Bunga yang dikenakan adalah 8%. Jangan lupa bahwa di Magna Carta sebenarnya dikatakan bahwa mengenakan dan mengumpulkan bunga
(riba) atas pinjaman akan dikenakan
hukuman mati. Raja William dipaksa memberikan izin kartel resmi kepada
para
tukang emas,
sebuah hak untuk
menciptakan kredit.
Sebelum itu, operasi untuk menerbitkan lebih banyak kwitansi
emas daripada emas yang sebenarnya
dimiliki adalah tindakan ilegal. Namun
sejak izin kartel itu keluar, tindakan itu menjadi
legal.
Di tahun 1694, W.Petterson mendapatkan hak kartel
atas Bank of England.
Sampai disini LABEL 1 selesai. Silahkan klik LABEL 2 untuk membaca tulisan yang lebih menarik lagi.
Sampai disini LABEL 1 selesai. Silahkan klik LABEL 2 untuk membaca tulisan yang lebih menarik lagi.
*
* *
Oleh : Larry Hannigan, www.hiddenmysteries.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar