SAYA MENGINGINKAN SELURUH DUNIA PLUS 5%
Sebuah
dongeng sebelum memulai…
Fabian sangat bahagia karena dia akan menyampaikan sebuah pidato ke masyarakat besok. Dia selalu menginginkan kekayaan
dan kekuasaan dan sekarang impiannya
akan segera menjadi kenyataan. Dia adalah seorang tukang emas, mengukir
emas dan perak menjadi perhiasan,
tetapi semakin lama semakin
tidak puas karena harus bekerja keras dalam hidupnya. Fabian menginginkan kesenangan, dan juga tantangan, dan sekarang rencana barunya siap untuk dimulai.
Selama puluhan generasi, masyarakat terbiasa dengan sistem
perdagangan barter. Seseorang akan menghidupi keluarganya dengan
memproduksi semua yang mereka butuhkan ataupun
mengkhususkan diri
dalam perdagangan produk tertentu. Kelebihan dari yang dia produksi,
akan dia tukarkan dengan kelebihan barang lain yang diproduksi orang lain.
Pasar setiap hari
ramai dan
bersemangat, orang-orang
berteriak dan melambaikan
dagangannya. Sebelumnya pasar
adalah tempat yang menyenangkan, tetapi
sekarang jumlah orang terlalu
banyak, pertengkaran pun semakin
banyak. Tidak ada lagi waktu untuk ngobrol dan bercanda, sebuah sistem yang lebih baik mulai diperlukan.
Secara umum, orang-orang
relatif bahagia, dan mereka
menikmati buah dari hasil kerja keras mereka.
Di setiap komunitas
dibentuk sebuah pemerintahan
yang sederhana yang tugasnya menjaga agar kebebasan dan hak setiap anggota masyarakat dilindungi dan untuk memastikan bahwa tak seorang pun akan dipaksa
untuk
melakukan hal
yang tidak dia inginkan oleh siapapun juga.
INI ADALAH TUJUAN SATU-SATUNYA DARI PEMERINTAH
(GOVERNMENT) DAN SETIAP ANGGOTA PEMERINTAH DIPILIH SECARA SUKARELA OLEH ANGGOTA KOMUNITAS YANG ADA.
Namun, ada masalah yang tidak bisa mereka selesaikan di perdagangan pasar sehari-hari… Apakah sebelah pisau senilai dengan dua keranjang jagung? Apakah seekor kerbau lebih
berharga dari seekor ayam…? Orang-orang menginginkan sistem yang lebih baik.
Fabian mengiklankan diri kepada masyarakat,
“Saya punya solusi atas masalah barter yang kita alami, dan saya mengundang kalian
semua untuk sebuah pertemuan publik besok
harinya.”
Besok harinya orang-orang
pun berkumpul di tengah kota dan Fabian menjelaskan kepada mereka konsep tentang “uang”. Masyarakat yang mendengarkan pidatonya terkesan dan ingin mendengar lebih banyak.
“Emas yang saya produksi menjadi perhiasan adalah logam yang luar biasa. Dia tidak akan berkarat,
dan bisa bertahan sangat lama. Saya akan membuat emas dalam bentuk koin dan
kita akan menyebut setiap koin dengan nama dolar”
Fabian menjelaskan
konsep tentang nilai, dan bahwa “uang” akan menjadi medium pertukaran barang, sebuah sistem yang
lebih baik daripada barter.
Salah satu dari
anggota pemerintah bertanya “Tetapi orang tertentu bisa menambang emas
sendiri dan membuat koin untuk diri mereka sendiri”
“Ini tidak boleh diterima” kata
Fabian. “Hanya koin-koin yang disetujui pemerintah yang boleh digunakan, dan kita akan
membuat stempel khusus di koin-koin tersebut.” Ini kedengarannya masuk akal dan orang-orang pun mulai menyarankan agar setiap orang mendapatkan sama banyak. “Tetapi saya yang paling pantas mendapatkan lebih” kata si pembuat
lilin. “Tidak, saya lah yang
berhak
mendapatkan
lebih,” kata si petani. Dan pertengkaran pun dimulai.
Fabian membiarkan mereka bertengkar selama beberapa saat, kemudian berkata, “Karena tidak ada kesepakatan di antara kalian semua, biarlah saya yang menentukan
angkanya buat Anda. Tidak ada batasan
berapa koin yang akan Anda
dapatkan dari saya, semua tergantung kemampuan
Anda
untuk membayar. Semakin banyak yang Anda dapatkan, semakin banyak yang harus Anda kembalikan
tahun depan.”
“Lalu apa yang akan kamu dapatkan?” kata salah satu pendengar.
“Karena saya yang
menyediakan
jasa ini, yaitu suplai
uang, maka saya berhak mendapatkan bayaran dari kerja kerasku.
Untuk setiap 100 koin yang Anda dapatkan dari saya, Anda akan membayarkan kembali kepadaku sebanyak 105 koin tahun depannya. 5 koin ini adalah bayaranku, dan saya akan menyebutnya bunga.”
Kedengarannya
tidak terlalu
buruk, lagipula
5%
sepertinya
tidak banyak. Maka orang-orang
pun setuju. Mereka sepakat untuk bertemu seminggu kemudian dan memulai
sistem baru ini.
Bagian 2 klik >> http://duniatanpauang.blogspot.com/2015/08/sejarah-uang-dan-bahaya-riba_12.html
Bagian 2 klik >> http://duniatanpauang.blogspot.com/2015/08/sejarah-uang-dan-bahaya-riba_12.html
Hmm..
BalasHapus