1792 : Jacob (James)
Mayer Rothschild lahir.
Rothschild Brothers
1796 : Amschel Mayer Rothschild menikahi Eva Hanau.
1798 : Pada umur 21, Nathan Mayer Rothschild meninggalkan
Frankfurt menuju Inggris, dan mendirikan sebuah bank di London.
Nathan Rothschild
1800
: Salomon Mayer Rothschild menikahi Caroline Stern.
1806
: Napoleon mengatakan bahwa dia akan menyingkirkan keluarga Hess-Cassel dari
pemerintahan. Pangeran William IX dari Hesse-Hanau, melarikan diri dari Jerman
menuju Denmark dan mempercayakan kekayaan senilai 3 juta dolar kepada Mayer
Amschel Rothschild.
Nathan
Rothschild menikahi Hannah Barent Cohen, putri dari seorang pedagang kaya di
London.
1808
: Anak pertama Nathan
Rothschild, Lionel Nathan
de Rothschild lahir.
1810
: Sir Francis Baring dan
Abraham Goldsmid meninggal. Dengan demikian Nathan Rothschild menjadi
satu-satunya bankir besar di Inggris.
Salomon
Rothschild menuju Vienna, Austria, dan mendirikan sebuah bank, M.von Rothschild
und Sohne.
1811
: Kartel Bank of
the United States
habis dan Konggres Amerika tidak memperpanjangnya.
Nathan Rothschild berkata, “Bila
aplikasi perpanjangan kartel ini tidak diperpanjang, Amerika akan terlibat
dalam perang yang mengerikan.”
Konggres tetap menolak memperpanjang kartel ini, dan Nathan Rothschild mengancam kembali, “Beri pelajaran buat Amerika yang lancang. Bawa kembali mereka ke status kolonial.”
1812
: Didukung oleh uang dari Rothschild, Inggris menyatakan perang atas Amerika. Rencana Rothschild adalah membawa Amerika ke lembah hutang yang dalam
dan memaksa mereka untuk memperbahui kartel First Bank of the United States.
Mayer
Amschel Rothschild mati. Dalam wasiatnya dia memerintahkan hal berikut: semua
posisi penting di bisnis keluarga hanya boleh dipegang oleh anggota keluarga;
hanya anak laki-laki dari
keluarga yang boleh
berpartisipasi dalam bisnis keluarga, ini termasuk seorang anak laki-lakinya yang lahir
di luar nikah (penting untuk diketahui bahwa Rothschild juga memiliki 5 anak
perempuan, jadi hari ini penyebaran dari dinasti Zionist Rothchild yang tidak
memiliki marga Rothschild telah menyebar luas, dan orang Yahudi percaya anak
yang lahir dari wanita Yahudi tetap adalah keturunan Yahudi); anggota
keluarga harus mengawinkan anak sepupu
pertama dengan sepupu kedua untuk mempertahankan kekayaan keluarga (dari
18 perkawinan dari cucunya, 16 adalah perkawinan antara sepupu pertama); tidak
boleh dilakukan inventori publik atas kekayaannya; tidak boleh
ada aksi legal
terhadap nilai atas hartanya;
anak tertua dari anak tertua akan menjadi kepala keluarga (kecuali mayoritas
keluarga menyetujui untuk mengubahnya).
Contohnya
adalah Nathan Mayer Rothschildlah yang menjadi kepala kelurga paska kematian
Mayer Amschel Rothschild.
Jacob
Mayer Rothschild menuju Perancis dan mendirikan sebuah bank, de Rothschild
Freres.
Nathaniel de Rothschild, anak menantu
Jacob Mayer Rothschild lahir.
1814
: Mengenai $3 juta yang dititipkan Pangeran William IX kepada Rothschild,
menurut Ensiklopedia Yahudi, edisi 1905, volume 10, halaman 494:
Uang
ini disimpan dalam tong anggur, dan tidak berhasil ditemukan oleh pasukan
Napoleon saat mereka memasuki Frankfurt. Uang ini ternyata tidak pernah
dikembalikan oleh Rothschild kepada Pangeran William.
Nathan
Rothschild menginvestasikan $3 juta ini dalam emas di East India Company karena
mengetahui uang itu akan berguna untuk kampanye peninsula Wellington. Uang yang
dicuri ini memberikan empat keuntungan bagi Rothschild:
1. Dalam
bentuk surat hutang Wellington yang dia beli dengan harga 50 sen per dolar dan
dia dapatkan kembali dengan nilai par.
2. Dalam bentuk emas yang dia jual kepada
Wellington.
3. Dalam bentuk pembelian kembali emas itu.
4. Dalam bentuk pengiriman emas tersebut ke
Portugis.
1815
: Rothschild bersaudara menyediakan suplai emas kepada pasukan Wellington
(melalui Nathan di Inggris) dan pasukan Napoleon (melalui Jacob di Perancis),
dan memulai kebijakan mereka untuk membiayai kedua belah pihak dalam perang.
Rothschild menyukai perang karena perang adalah generator hutang terbesar bagi
sebuah negara yang bebas
risiko bagi sang pemberi pinjaman. Hutang ini
selalu dijamin oleh
pemerintah negara bersangkutan,
dijamin oleh tenaga kerja di negara tersebut, dan benar-benar tidak masalah
siapa yang menang dalam perang, karena dalam pinjaman disebutkan bahwa pemenang
dari perang akan membayar hutang dari negara yang kalah.
Saat
Rothschild membiayai kedua belah pihak dalam perang, mereka juga menggunakan
jaringan bank yang mereka miliki di Eropa untuk mendirikan sebuah jaringan jasa
pengiriman pos dengan menggunakan rute rahasia dan kurier yang lebih cepat.
Keberadaan kurier sangat penting bagi Rothschild agar dia bisa selalu lebih
cepat tahu dibanding orang lain untuk mengetahui informasi terkini dari apa
yang terjadi.
Selain
itu, kurier dari Rothschild adalah satu-satunya pedagang yang diizinkan melalui blokade Inggris dan
Perancis. Kurier- kurier inilah yang selalu memberikan informasi kepada
Nathan mengenai perkembangan terkini dari perang dan Nathan menggunakan
informasi itu untuk mengambil posisi beli ataupun jual di bursa saham.
Salah satu kurier Rothschild bernama Rothworth. Saat hasil akhir perang Waterloo dimenangkan oleh
Inggris, Rothworth berhasil memberitahu hasil perang tersebut kepada Rothschild
24 jam lebih cepat dibanding kurier dari Wellington.
Saat itu
surat hutang Inggris
disebut dengan consuls
dan mereka diperdagangkan di bursa saham. Nathan menginstruksikan semua
bawahannya untuk menjual consuls. Hal ini membuat pedagang lainnya percaya
bahwa Inggris pasti telah kalah dalam
perang dan mereka
pun mulai menjual dalam kepanikan.
Harga
consuls jatuh bebas dan Nathan kemudian diam-diam menginstruksikan bawahannya
untuk membeli kembali consuls sebanyak-banyaknya.
Ketika berita
kemenangan perang bagi
Inggris sampai di London, nilai consuls naik ke level yang bahkan lebih tinggi dibanding harga sebelum perang dimulai. Nathan Rothschild
mendapatkan keuntungan hampir 20 kali lipat dari investasi ini.
Keluarga Rothschild lewat cara ini berhasil mengontrol ekonomi Inggris, dan mengendalikan Bank of England.
Tahun
1815, Nathan Mayer Rothschild membuat pernyataan ini,
“Saya
tidak peduli siapa boneka yang akan dipilih menjadi Raja Inggris untuk memimpin
kekaisaran yang mana mataharinya tidak pernah terbenam. Orang yang mengontrol
suplai uang Inggris mengendalikan kekaisaran Inggris, dan sayalah yang
mengontrol suplai uang Inggris.”
Nathan
juga mengatakan bahwa selama 17 tahun dia di Inggris, dia berhasil
melipatgandakan 20.000 pound yang
diberikan Bapaknya menjadi 50 juta pound, naik 2500 kali lipat!
Keluarga Rothschild menggunakan kontrol mereka di Bank of England untuk mengganti metode pengiriman emas antara negara ke negara, dan mereka mulai menggunakan kelima jaringan bank mereka yang tersebar di Eropa untuk memulai sistem debit dan kredit kertas, sistem perbankan yang bertahan sampai sekarang.
Di
akhir dari abad tersebut, sebuah periode yang dikenal sebagai “Zaman Keluarga
Rothschild,” diperkirakan keluarga ini mengontrol setengah dari kekayaan dunia.
Dalam
Konggres Vienna yang berlangsung antara September 1814
sampai Juni tahun ini, Rothschild menyampaikan keinginannya untuk membentuk
Pemerintahan Dunia, yang akan memberikan mereka kontrol politik mutlak atas
kebanyakan dari negara-negara beradab.
Namun,
Tsar Alexander I dari Rusia, yang tidak mengizinkan Rothschild untuk mendirikan
bank sentral di Rusia, tidak setuju dengan rencana tersebut, sehingga rencana
Pemerintahan Dunia Rothschild terhalangi.
Nathan
Rothschild kemudian bersumpah bahwa suatu hari dia ataupun keturunan dari dia
akan menghancurkan seluruh keluarga
Tsar Alexander I dan keturunannya.
Malang bagi dunia, 102 tahun
kemudian keturunan Rothschild membiayai Bolsheviks dan memenuhi janji ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar