Sejarah Pedagang Uang (Money Changer) (bagian 6 dari 7)





1934 : Pada  20  Juni,  mantan Perdana Menteri Inggris  David Lloyd berkata “Inggris adalah budak dari kekuatan finansial internasional.”

1935 : Harga ofisial emas dinaikkan menjadi $35 per ounce. Namun mulai sekarang hanya pemerintahan luar negeri yang boleh menukarkan dolar dengan emas. Dari mana harga emas ditentukan di dunia? Sejak 1919, tempatnya adalah di kantor bank  N.M.  Rothschild &  Sons  di  London, pada  jam  11  pagi setiap hari.

Warburg dan kawan-kawannya, yang membeli emas di harga $20,66 sebelum bursa saham crash, sekarang mengirimkan emas kembali ke Amerika dengan harga $35. Para pedagang uang memiliki sebuah pepatah emas, “Siapa yang memiliki emas, dialah yang membuat aturan.” Presiden Roosevelt memerintahkan pendirian sebuah gedung untuk penyimpanan emas hasil sitaan pemerintah, tempatnya disebut dengan Fort Knox.

1936 : Tanggal 3  Oktober, Louis McFadden meninggal.

1938 : Sejak  Federal  Reserve  mengontrol  ekonomi  Amerika sejak 25 tahun lalu, dengan dalih menciptakan kestabilan moneter, mereka  sudah  menyebabkan tiga  siklus  kejatuhan ekonomi termasuk masa Depresi Besar (the Great Depression). Ekonom pemenang hadiah Nobel Milton Friedman berkata,



“Persediaan uang, harga barang dan  hasil produksi menjadi lebih tidak stabil sejak Federal Reserve didirikan. Masa-masa paling sulit tentu saja, adalah 1920-21, 1929-33, dan 1937-38. Tidak ada 20 tahun lainnya di sejarah Amerika yang terdapat 3 petaka ekonomi sebesar ini. Tidak ada depresi yang pernah terjadi di negara manapun yang tidak diikuti oleh pengurangan suplai uang, dan tidak ada pengurangan suplai uang yang tidak diikuti oleh depresi.”

1941 : Sir Josiah Stamp, Direktur Bank of England tahun 1928-1941, mengatakan hal tersebut tentang perbankan,

“Sistem perbankan modern menciptakan uang tanpa modal. Proses ini kemungkinan adalah ciptaan paling luar biasa yang pernah  ditemukan. Perbankan dilahirkan dalam ketidaksetaraan dan dosa. Bankir memiliki dunia. Anda bisa mengambil apapun dari mereka, tetapi biarkan hak untuk menciptakan uang di tangan mereka, maka dengan sebatang pena mereka akan menciptakan cukup uang untuk membeli semuanya kembali… Ambillah kekuasaan besar ini dari tangan mereka maka semua kekayaan besar seperti yang saya miliki akan lenyap, dan akan ada sebuah dunia yang lebih baik untuk hidup. Tetapi bila Anda ingin terus menjadi budak dari bank dan membayar harga dari perbudakan, biarkanlah para bankir terus menciptakan uang dan mengontrol kredit.”

1944 : Pendapatan Amerika saat ini sebesar 183 milyar dolar, namun 103 milyar dolar dibelanjakan untuk Perang Dunia II. Angka ini adalah 30 kali lipat belanja saat Perang Dunia I. Pembayar pajak Amerika bahkan menanggung 55% dari total belanja sekutunya dalam perang.


Di  Bretton  Woods, New  Hampshire, International Monetary Fund (IMF) dan International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) (yang kemudian berganti nama menjadi World  Bank  tahun  1975)  didirikan.  Amerika  berpartisipasi penuh di dalamnya.

Arsitek dari sistem Bretton Woods, dan juga IMF, adalah Harry Dexter White dan John Maynard Keynes. Harry yang meninggal kemudian tahun 1946, terindentifikasi sebagai seorang mata- mata Rusia dengan nama samaran “Jurist” pada tanggal 16
Oktober 1950 di memo FBI. Sedangkan John Maynard Keynes sendiri adalah seorang warga Negara Inggris.

Apa  yang  dirancang  kedua  orang  ini  pada  dasarnya  adalah sama dengan National Banking Act tahun 1864 dan Federal Reserve Act tahun 1913, cuma sekarang dilakukan pada skala yang  lebih  besar.  Mereka  menciptakan sebuah  kartel perbankan yang berisi para bank sentral dunia (yang dikuasai oleh swasta), yang secara perlahan mendikte kebijakan kredit dari negara-negara anggotanya.

Bila Federal Reserve menciptakan mata uang Federal Reserve Notes, IMF menciptakan mata uang dunia yang mereka sebut Special   Drawing   Rights   (SDR).   Negara-negara   anggotanya secara perlahan dipaksa menerima mata uang mereka untuk dikonversikan ke SDR.

IMF dikontrol oleh Dewan Gubernur, yang merupakan kepala dari bank sentral ataupun kepala dari departemen keuangan yang didominasi oleh bank sentral. Kekuatan suara di IMF pada dasarnya ada di tangan Federal Reserve (Amerika) dan Bank of
England (Inggris).

1945 : “Liga  Bangsa-Bangsa”,  yang  sekarang  disebut  sebagai “Perserikatan Bangsa-Bangsa” (United Nations) didirikan. Perang  Dunia  II  berhasil  memberikan  kelelahan  fisik, emosional, dan mental kepada berbagai negara paska perang. Cetak  biru  untuk  menciptakan  Pemerintahan  Dunia  seperti yang diinginkan bankir mulai terbentuk.

1946 : Bank    of    England    dinasionalisasikan.    Kelihatannya memang merupakan langkah raksasa, tetapi kenyataannya sama  sekali  tidak  berbeda  dengan  sebelumnya. Pemerintah memang  menguasai  saham  dari  Bank  of  England,  tetapi mereka tidak mempunyai uang untuk membayar sahamnya. Jadi para pemegang saham tidak mendapatkan uang dari pemerintah  Inggris,  dan   sebagai  gantinya  mereka mendapatkan surat hutang dari pemerintah. Keuntungan dari operasional bank ini akan digunakan untuk membayar bunga dari surat hutang ini.

Jadi, walaupun Bank of England sekarang dimiliki pemerintah, kenyataannya suplai uang Inggris masih ada di kendali pihak swasta,  97%  dalam  bentuk  pinjaman  yang  dibebani  bunga, yang diciptakan bank komersial swasta.

Hasilnya,  bank  ini  masih  dikendalikan  dan  dijalankan  oleh orang-orang dunia perbankan komersial. Anggota dari Dewan Direktur,  yang  membuat  dan  menjalankan  kebijakan, semuanya  berasal  dari  dunia perbankan,  asuransi,  ekonom, dan korporat besar.

Walaupun Bank of England disebut sebagai Bank Sentral, dia pada dasarnya adalah badan yang meregulasi dan mendukung sistem yang sudah ada. Kadang-kadang mereka disebut sebagai “pemberi pinjaman terakhir” (lender of the last resort), yang mana salah satu tugasnya adalah memberikan dukungan dana bila ada bank atau institusi finansial   yang berada dalam kesulitan dan dana mereka dirush.

1950 : Semua  negara  yang  terlibat  dalam  Perang  Dunia  II melipatgandakan hutang mereka. Antara 1940 dan 1950, hutang pemerintahan federal Amerika naik dari 43 milyar dolar menjadi 257 milyar (naik 598%). Hutang Jepang naik 1348%, hutang Perancis naik 583%, dan hutang Kanada naik 417%.

James Paul Warburg di depan Senat tanggal 7 Febuari mengatakan “Kita  akan  memiliki  Pemerintahan Dunia,  tidak masalah Anda suka atau tidak. Satu-satunya pertanyaan adalah apakah  Pemerintahan  Dunia ini  akan  dicapai  lewat penaklukkan atau persetujuan.”

Ini adalah saat para bankir membuat perencanaan pemerintahan global berisi tiga langkah untuk melakukan sentralisasi sistem ekonomi di seluruh dunia. Ketiga langkah ini adalah:

1. Bank Sentral mendominasi ekonomi setiap negara di seluruh dunia.
2. Sentralisasi ekonomi regional seperti Perserikatan Eropa (European Union) dan persekutuan dagang Amerika Utara (NAFTA).
3. Sentralisasi ekonomi dunia melalui Bank Sentral Dunia, sebuah mata uang dunia, dan mengakhiri kemerdekaan nasional lewat penghilangan semua tarif semacam GATT.


1953 : Presiden  Eisenhower  memerintahkan  audit  atas  Fort Knox. Fort Knox memiliki lebih dari 700 juta ounce emas, 70% cadangan  emas  dunia.  Walaupun  menurut  hukum  federal setiap tahun harus diadakan audit terhadap Fort Knox, tetapi itu adalah terakhir kalinya Fort Knox diaudit.

1963 : Presiden  John  F.  Kennedy  menandatangani  Executive Order No. 11110 yang mengembalikan kekuasaan mencetak uang kepada pemerintah, tanpa melalui Federal Reserve. Order ini memberikan hak kepada Departemen Keuangan untuk menerbitkan sertifikat perak atas semua koin perak, ataupun dolar perak yang ada di Departemen Keuangan. Artinya untuk setiap ounce perak yang dimiliki pemerintah Amerika, pemerintah bisa  menerbitkan mata  uang baru  tanpa beban hutang untuk diedarkan.

1969 : Konggres menyetujui hukum yang mengizinkan Federal Reserve menerima SDR dari IMF sebagai cadangan uang Amerika dan boleh menerbitkan Federal Reserve Note untuk ditukarkan dengan SDR.

1971 : Semua emas murni secara diam-diam dipindahkan dari Fort Knox, dijual kepada bankir internasional dengan harga $35 per ounce, dipercaya emas ini disimpan di London. Presiden Nixon mencabut standar emas dolar Amerika (dolar tidak lagi dibacking   oleh   emas)   dan   membatalkan   peraturan   anti kepemilikan  emas  dari  era  Roosevelt.  Jadi  mulai  sekarang rakyat Amerika boleh memiliki emas kembali. Hasilnya harga emas meroket. Dalam waktu 9 tahun, sampai 1980, emas naik menjadi $880 per  ounce, 25  kali  lipat  harga jual  Fort  Knox kepada para bankir internasional.

1974 : Sebuah    penerbit    New    York    mengklaim    keluarga Rockefeller memanipulasi Federal Reserve agar menjual emas Fort Knox dengan harga murah kepada spekulator Eropa. 3 hari setelah berita ini diterbitkan, sang pembocor informasi, sekretaris dari Nelson Rockefeller, Louise Auchincloss Boyer, secara misterius mati karena jatuh dari jendela apartemennya dari lantai 10 di New York.

1975 : Edith    Roosevelt,    cucu    dari    Theodore    Roosevelt mempertanyakan mengapa pemerintah tidak melakukan apapun untuk mengklarifikasi masalah kehilangan emas di Fort Knox. Pemerintahan Amerika bersikukuh tidak akan melakukan audit emas yang masih ada di Fort Knox.

1981 : Presiden Ronald Reagan mulai menjabat, teman-teman konservatifnya menyarankan untuk kembali ke sistem moneter standar emas, untuk mengendalikan belanja pemerintah. Reagan   menunjuk   sebuah   grup   yang   dia   sebut   Gold Comissionuntuk melakukan studi terhadap masalah ini dan melaporkan kembali kepada Konggres.
1982 : Gold Comission melaporkan hal sebagai berikut, “Departemen  Keuangan  Amerika  tidak memiliki  emas  lagi. Semua emas di Fort Knox dimiliki oleh Federal Reserve, sebuah kelompok bankir swasta, sebagai jaminan atas hutang Nasional Amerika.

1983 : Pemerintah    Ekuador,    supaya    bisa    mendapatkan pinjaman 1,5 milyar dolar dari IMF, mereka harus menalangi pinjaman swasta yang berhutang kepada bank-bank swasta. Untuk memastikan Ekuador memiliki kemampuan untuk membayar kembali, IMF mendikte kebijakan untuk menaikkan harga listrik dan utilitas lainnya. Saat tindakan itu juga tidak menyelesaikan  masalah,  IMF  menyuruh  Ekuador memecat 120.000 tenaga kerja di instansi tersebut.

Ekuador dipaksa melakukan hal-hal  berikut  oleh  IMF, menaikkan harga gas sebesar 80% sebelum November 2000, menjual kepemilikan sistem pengairan mereka ke operator luar negeri, memberikan hak kepada British Petroleum (BP) untuk membangun dan memiliki pipa minyak yang melewati Andes, dan menghilangkan lebih banyak pekerja dan mengurangi gaji mereka sebesar 50%.

1987 : Edmond de Rothschild mendirikan World Conservation Bank yang dirancang untuk mentransfer hutang dari negara dunia ketiga (negara miskin) ke bank tersebut dan sebagai gantinya negara dunia ketiga akan memberikan tanah mereka kepada bank tersebut. Ini dimaksudkan agar Rothschild bisa mengontrol negara dunia ketiga yang memiliki 30% luas tanah di bumi.

1988 : Tiga cabang dari Bank Sentral Dunia (World Bank, BIS, dan   IMF)   melalui   BIS   mewajibkan   bankir   dunia   untuk menaikkan cadangan mereka menjadi 8% dari liabilitas pada
tahun 1992. Hal ini akan meningkatkan persyaratan modal di level atas dari sistem fractional reserve lending.

Untuk  mengumpulkan  uang  ini,  para  bankir  dunia  harus menjual saham mereka yang mengakibatkan kejatuhan bursa saham di dunia. Sebagai contoh di Jepang, salah satu negara dengan modal cadangan paling rendah, nilai dari bursa saham mereka jatuh 50% dan nilai dari real estate komersial mereka jatuh 60% hanya dalam waktu 2 tahun.

Maksud dari gagasan ini adalah supaya IMF bisa menciptakan lebih banyak lagi SDR yang tidak dibacking oleh apapun, dan supaya negara-negara miskin bisa meminjam darinya. Negara- negara ini  secara  bertahap akan  berada dalam  kendali IMF setelah mereka mulai kesulitan membayar beban bunga, dan harus meminjam lebih banyak dan lebih banyak lagi. IMF kemudian bisa memilih negara mana yang boleh meminjam dan negara mana yang akan kelaparan. Mereka bisa menggunakan kontrol ini untuk mendapatkan aset-aset seperti utilitas sebagai pembayaran atas hutang sampai suatu hari mereka memiliki negara tersebut

1991 : Pada Konferensi Bilderberg tanggal 6-9 Juni di Baden- Baden, Jerman, David Rockefeller mengucapkan hal ini, “Kami sangat berterima kasih kepada Washington Post, New York  Times,  majalah Time,  dan  penerbit-penerbit besar  lain yang   Direkturnya   telah   menghadiri   pertemuan-pertemuan kami  dan  menepati janji  mereka  selama 40  tahun  terakhir. Akan menjadi hal yang mustahil bagi kita untuk mengembangkan rencana kami di dunia, bila kita mendapatkan sorotan dari publik selama tahun-tahun ini.”


1992 : Negara-negara  debitur  miskin  yang  berhutang  pada World Bank, membayar 198 juta dolar lebih banyak daripada yang mereka terima kepada bank sentral bank sentral negara maju.  Pinjaman  mereka  cuma  akan  memberikan  bantuan sesaat untuk mengatasi kemiskinan yang disebabkan oleh pembayaran pinjaman sebelumnya. Tahun ini hutang luar negeri Afrika sudah mencapai 290 milyar dolar, dua setengah kali lipat lebih banyak dibanding tahun 1980,  yang  menyebabkan  terbengkalainya  sekolah, perumahan, tingkat kematian balita yang sangat tinggi, penurunan kesehatan rakyat, dan pengangguran masal.

Boris Yeltsin lewat Washington Post berkata “Dana bantuan dari luar negeri langsung disedot kembali ke rekening bank- bank Barat hanya untuk melunasi hutang sebelumnya.”

Tahun ini rakyat Amerika membayar Federal Reserve bunga sebesar 286 milyar dolar, uang yang dicetak oleh Federal Reserve tanpa modal.

1996 : Pernahkah   Anda   berpikir   mengapa   produksi   dunia tampak berpindah ke  Cina? Dalam sebuah laporan berjudul “Ekonomi Cina Menuju Abad 21, prediksi pendapatan per kapita Cina tahun 2010 adalah sebesar $735, hanya sedikit di atas definisi negara pendapatan rendah versi World Bank.

1997 : Empat hari setelah diangkat sebagai Perdana Menteri, Ketua Bendahara Inggris Gordon Brown menegaskan kembali bahwa Bank of England bebas dari segala kontrol politik pemerintah.

Dalam bukunya The Grand Chessboard”, Zbigniew Brzezinski mengungkapkan bahwa Jerman adalah pemegang saham terbesar di World Bank. Kalau Anda masih ingat bahwa keturunan Rothschildlah yang mengendalikan Jerman paska Perang Dunia I, tidak sulit untuk menebak siapa yang mengendalikan World Bank sekarang.

1998 : IMF  memprakarsai  penghilangan  subsidi  minyak  dan bahan pangan untuk penduduk miskin di Indonesia. Pada saat yang bersamaan juga menuntut pemerintah menalangi hutang untuk para  debitur yang  gagal  bayar untuk  menyelamatkan kroni-kroni bankir mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar