Sejarah Pedagang Uang (Money Changer) (bagian 5 dari 7)




Agen  dari  Rothschild, J.P.  Morgan  yang  akan  melaksanakan misi ini. Bapak dari J.P. Morgan, Julius Morgan, adalah agen finansial Amerika untuk Inggris, dan setelah kematiannya, J.P. Morgan mulai bermitra dengan Edward Grenville, mantan Direktur Bank of England.

Inilah tahun saat para bankir mulai melancarkan serangan. J.P. Morgan dan beberapa temannya memprakarsai kejatuhan bursa saham. Mereka mengetahui ada banyak bank-bank kecil yang meminjamkan terlalu banyak, sebagian bahkan cuma memiliki  cadangan  1%   berkat  sistem  penipuan  fractional reserve banking. Dalam beberapa hari, orang-orang yang antri menarik simpanan mereka dari bank menjadi pemandangan biasa.

Morgan kemudian maju ke publik dan mengumumkan bahwa dia akan menalangi bank-bank ini. Namun apa yang tidak dia katakan adalah uang untuk melakukannya adalah datang dengan cara mencetak uang baru. Ajaibnya, Konggres mengizinkannya! Morgan mencetak $200.000.000 uang kertas nyaris  tanpa  modal,  yang  tidak  dibacking  oleh  emas  sama sekali,   yang   bisa   digunakan   orang-orang   untuk   membeli barang-barang dan jasa, dan sebagian masuk ke bank cabangnya untuk dipinjamkan ke orang lain dengan mengenakan bunga!





J.P. Morgan


Hasilnya, masyarakat umum mulai kembali percaya kepada uang kertas. Tapi yang terpenting adalah mulai saat itu kekuasaan perbankan mulai terkonsolidasi ke tangan sekelompok kecil bank skala besar.

1908 : Dengan  berakhirnya  kepanikan  finansial,  J.P.  Morgan dipuji sebagai pahlawan oleh Presiden Woodrow Wilson, yang dengan sombongnya berkata,

“Semua kekacauan akan bisa dihindari bila kita mengangkat 6 atau 7 orang seperti J.P. Morgan sebagai komite untuk mengatasi masalah keuangan negara kita. Roosevelt juga menandatangani peraturan pembentukan “Komisi Moneter Nasional”,  yang  bertujuan  mempelajari  masalah  perbankan dan  memberikan  rekomendasi  kepada  Konggres. Tak  perlu ditanya,  anggota  komisi  ini  dipenuhi  oleh  J.P.  Morgan  dan kroni-kroninya.

Ketua komisi ini adalah Senator Nelson Aldrich dari Rhode Island, salah satu keluarga bankir terkaya di Amerika. Putrinya kemudian menikah dengan John D. Rockefeller Jr., yang kemudian melahirkan 5 anak laki-laki (termasuk Nelson Rockefeller yang menjadi Wakil Presiden tahun 1974 dan David Rockefeller yang menjadi Ketua Council of Foreign Relations)



 Nelson Aldrich

Senator Aldrich kemudian menghabiskan waktu 2 tahun untuk belajar ke Eropa, yang mana dia berkonsultasi dengan Bank Sentral Inggris, Perancis, dan Jerman, atau lebih tepatnya berkonsultasi kepada Rothschild, Rothschild, dan Rothschild.

1910 : Senator Aldrich kembali ke Amerika. Tak lama kemudian dia mengadakan sebuah pertemuan rahasia dengan beberapa keluarga terkaya di Amerika ke Pulau Jekyll, dekat Georgia.

Di grup ini, hadir juga Paul Warburg, yang digaji $500.000 pertahun  oleh  perusahaan  milik  Rothschild  Kuhn,  Loeb  & Company. Uang ini akan digunakan untuk melobi Konggres untuk mendirikan sebuah bank sentral di Amerika. Hadir juga di pertemuan itu Jacob Schiff.

Rothschild, Warburg, dan Schiff, yang keturunannya sudah saling dikawinkan pada dasarnya telah menjadi keluarga yang sama.

Pertemuan  itu  sedemikian  rahasia  sehingga  pada  saat  itu hanya  nama  depan  yang  boleh  digunakan  para  partisipan untuk mencegah para pelayan mengetahui identitas mereka. Belasan tahun kemudian, salah seorang partisipan, Frank Vanderlip, Presiden dari  National Citibank  dan  representatif dari keluarga Rockefeller, mengkonfirmasi pertemuan itu. Dia berkata,

“Pertemuan  itu  harus  dirahasiakan,  karena  bila  diketahui orang-orang bahwa kami berkumpul dan merancang sebuah Undang-Undang perbankan, maka Undang-Undang itu dipastikan tidak akan diluluskan oleh Konggres.”

Pada masa itu masalah dari bankir elit tersebut adalah ada terlalu  banyak  bank  di  Amerika  (mendekati  20.000).  Pada tahun 1913 hanya 29% bank yang merupakan bank Nasional dan total deposit yang mereka kumpulkan hanya 57% dari pangsa pasar.

Seperti yang dikatakan oleh John Rockefeller, “Kompetisi itu Dosa!

Senator Aldrich bertahun-tahun kemudian mengakui di sebuah majalah, “Sebelum Undang-Undang ini disahkan, para Bankir New York cuma bisa mendominasi di kota New York. Sekarang kami mendominasi cadangan uang di seluruh Amerika.”

Jadi salah satu tujuan dari para konspirator itu adalah mengontrol bank-bank kecil menengah. Hal kedua yang perlu diketahui adalah saat itu perekonomian sedemikian kuat sehingga kebanyakan ekspansi korporasi dibiayai oleh keuntungan usaha mereka, bukan lewat pinjaman bank. Sepuluh tahun pertama di abad itu, 70% sumber pendanaan korporat datang dari keuntungan usaha mereka. Dan para bankir tidak suka dengan hal itu.

Setelah pertemuan selama 9 hari di Pulau Jekyll, akhirnya mereka  berhasil  merancang  sebuah  paket Undang-Undang yang  mereka  sebut  Aldrich  Bill”.  Mereka  segera mengumpulkan 5 juta dolar untuk mendirikan sebuah yayasan pendidikan dan membiayai para professor Universitas untuk mendukung Undang-Undang itu.

Bank Sentral baru ini pada dasarnya sama saja dengan Bank of the United States, yang akan mendapatkan hak monopoli atas mata uang Amerika dan bisa menciptakan kredit tanpa modal. Dan untuk memberikan kesan ke publik bahwa dia seolah-olah dikendalikan oleh pemerintah, para Dewan Gubernur di Bank Sentral akan ditunjuk oleh Presiden dan disetujui oleh Senat.

Hal ini tidak masalah buat para bankir karena mereka tahu mereka selalu bisa membeli suara para politisi, hanya orang- orang yang mereka inginkan yang akan duduk di Dewan Gubernur.
 
1913 : Calon partai Demokrat Woodrow Wilson yang dibiayai besar-besaran oleh  para  bankir  memenangkan pemilu.  Saat kebanyakan anggota Senat lainnya sedang libur untuk merayakan  hari  Natal,  pada  tanggal  22  Desember  Senat Amerika menyetujui pendirian Federal Reserve, Bank Sentral Amerika.



Woodrow Wilson
 

Menarik untuk diketahui beberapa minggu sebelumnya, Konggres menyetujui sebuah Undang-Undang untuk mengenakan pajak penghasilan kepada rakyat Amerika. Undang-Undang ini dilobi oleh Senator Aldrich, yang kemudian dikenal sebagai Amandeman ke-16. Undang-Undang ini sangat penting, karena pada dasarnya sistem Federal Reserve akan membawa Amerika ke  jurang  hutang  pemerintahan Federal yang tak terbatas.

Satu-satunya jaminan bahwa bunga dari pinjaman bisa dilunasi adalah dengan mengenakan pajak kepada rakyat , seperti yang sudah mereka lakukan di Bank of England.


Berikut adalah pemegang saham dari Federal Reserve:
   Rothschild Bank of London
   Rothschild Bank of Berlin
   Warburg Bank of Hamburg
   Warburg Bank of Amsterdam
   Lehman Brothers of New York
   Lazard Brothers of Paris
   Kuhn Loeb Bank of New York
   Israel Moses Seif Banks of Italy
   Goldman, Sachs of New York
   Chase Manhattan Bank of New York

Perlu  Anda  ketahui  juga  Presidan cuma  menunjuk 2  dari  7
Dewan  Gubernur  Federal  Reserve.  Masa  jabatan  Presiden cuma 4 tahun, tetapi masa jabatan Dewan Gubernur adalah 14 tahun!  Memang  perlu  juga  Senat  untuk  menyetujui penunjukan ini, tetapi seperti yang selalu kita lihat, suara mereka selalu bisa dibeli karena bankirlah yang membiayai kampanye mereka.

Berikut empat tahap bagaiman Federal Reserve menciptakan uang tanpa modal:
1.   Federal     Open     Market     Committee     menyetujui pembelian surat hutang pemerintah Amerika.
2.   Surat hutang itu dibeli Federal Reserve.
3.   Federal  Reserve  akan  membayar  surat  hutang  ini dengan kredit elektronik ke rekening bank pemerintah.
4.   Bank menggunakan deposit ini sebagai cadangan uang. Mereka  kemudian bisa  meminjamkan uang  tersebut sampai sebesar 10  kali  lipat  deposit tersebut, semuanya dengan bunga.


Sebagai contoh, Federal Reserve membeli surat hutang sebesar
1 juta dolar. Uang ini pada akhirnya bisa menjadi 10 juta dolar di rekening bank. Jadi 10% dari uang-uang baru ini datang dari Federal Reserve, dan 90% lainnya diciptakan oleh bank.

Untuk mengurangi jumlah uang beredar, proses ini dibalik. Federal  Reserve  akan  menjual  surat  hutang  yang  mereka pegang ke publik dan uang kemudian mengalir keluar dari rekening si pembeli. Pinjaman dari bank akan dikurangi sebesar
10 kali lipat dari jumlah uang tersebut. Jadi bila Federal Reserve menjual 1  juta dolar surat hutang, pada akhirnya akan ada pengurangan 10 juta dolar uang beredar di masyarakat.

Sebenarnya apa manfaat sistem ini bagi para bankir? (yang sebelumnya berkumpul di Pulau Jeckyll)
1.  Ini mencegah usaha reformasi perbankan di masa mendatang,   Federal   Reserve   akan   menjadi  satu- satunya produsen uang di Amerika.
2.   Ini    mencegah    sistem    uang    tanpa    hutang    oleh pemerintah,   seperti   Greenbacks   yang   diterbitkan Lincoln.
3. Ini mendelegasikan kepada para bank hak untuk menciptakan 90% suplai uang berkat system fractional reserve banking, yang mana semua uang itu bisa dipinjamkan dengan mengenakan bunga.
4.   Ini menciptakan kontrol suplai uang dan keuntungan pribadi di tangan mereka.
5.   Ini menciptakan bank sentral pribadi yang bebas dari campur tangan politik.

1914 : Permulaan    perang    dunia    I.     Rothschild    Jerman meminjamkan    uang    kepada    Jerman,    Rothschild    Inggris meminjamkan kepada Inggris, dan Rothschild Perancis meminjamkan uang kepada Perancis.

Satu tahun sejak diluluskannya Undang-Undang Federal Reserve, salah satu Representatif Chales Lindbergh Sr., mengatakan   bahwa   Federal   Reserve   menciptakan   “siklus bisnis” dan memanipulasinya untuk keuntungan pribadi. Dia berkata,

“Untuk menciptakan harga tinggi, Federal Reserve hanya perlu untuk menurunkan suku bunga…, menciptakan ekspansi kredit dan kenaikan harga saham, kemudian saat para pedagang dan pengusaha mulai terbiasa dengan keadaan ini… mereka akan menaikkan suku bunga dan mulai menuai rezeki.”

Mereka bisa menyebabkan pendulum naik dan turun dengan lambat dan teratur dengan merubah suku bunga secara perlahan, ataupun menciptakan kekacauan dan fluktuasi besar dengan merubah suku bunga dalam rentang yang lebih lebar. Apupun  pilihan  mereka,  mereka  selalu  memiliki  informasi dalam yang bisa mereka gunakan untuk kepentingan pribadi mereka. Ini adalah keuntungan paling kuat, paling berbahaya yang pernah diberikan kepada sekelompok pihak swasta oleh Pemerintah.

Sistem ini benar-benar privat, dirancang dengan tujuan satu- satunya adalah memberikan keuntungan maksimal dengan menggunakan uang  orang  lain.  Mereka  selalu  tahu  terlebih dahulu kapan akan terjadi kepanikan. Mereka juga selalu tahu kapan harus  mengakhiri kepanikan. Inflasi  dan  deflasi sama menguntungkannya bagi mereka yang bisa mengendalikan keuangan.



1915 : J.P. Morgan menjadi agen penjualan “Dewan Material Perang” bagi Inggris dan Perancis yang sedang berperang, dan menjadi konsumen terbesar  di  planet ini,  menghabiskan 10 juta dolar per hari. Selain dia, Presiden Woodrow Wilson juga menunjuk Bernard Baruch menjadi kepala “Dewan Industri Perang.”

Menurut sejarahwan James Perloff, Bernard Baruch dan keluarga Rockefeller mendapatkan keuntungan sekitar 200 juta dolar pada masa Perang Dunia I.

Kebanyakan orang percaya untuk menjaga efektifitas suplai uang, uang harus dibacking oleh benda berharga seperti emas. Namun, siapa yang akan mengontrol emas? Wakil partai Republik, Charles Lindbergh berkata,

Federal Reserve sudah mendominasi kepemilikan emas dan sertifikat emas.”

1916  :  Presiden  Wilson  mulai  menyadari  tingkat  kerusakan yang dia lakukan kepada Amerika dengan menciptakan Federal Reserve. Dia berkata,

“Kita telah menjadi salah satu pemerintahan terburuk yang ada dalam peradaban, bukan lagi pemerintahan yang memiliki kebebasan berpendapat, bukan lagi pemerintahan yang dijalankan oleh mayoritas suara, tetapi sebuah pemerintahan yang didominasi oleh sekelompok kecil orang. Sebagian orang- orang besar di Amerika, di dunia perdagangan dan manufaktur, sedang takut akan sesuatu. Mereka tahu ada sebuah kekuatan yang begitu terorganisir, begitu tak terlihat, begitu rumit, yang mana mereka sebaiknya tidak bicara terlalu keras kalau ingin mengutukinya.”

1917 : Jacob    Schiff    menghabiskan   20    juta    dolar   untuk membiayai Revolusi Rusia.  Keluarga  bankir  ini  masih  belum memaafkan Tsar Rusia karena dua dosa besar yang dia lakukan, tidak mengizinkan   pendirian   bank   sentral   di   Rusia   dan dukungan Tsar kepada Lincoln saat perang sipil.

Secara umum orang mempercayai bahwa Komunisme adalah kebalikan dari Kapitalisme, jadi mengapa para kapitalis mendukungnya? (Revolusi Rusia) Menurut Gary Allen, seorang peneliti,

“Kalau Anda mengerti bahwa sosialisme bukanlah program bagi-bagi kekayaan, melainkan sebuah metode untuk mengkonsolidasikan kekayaan, maka paradox mengapa orang- orang super kaya mempromosikan sosialisme tidak lagi sebuah paradox. Sebaliknya itu benar-benar masuk akal. Komunisme, atau lebih tepatnya sosialisme, bukanlah pergerakan yang dimulai oleh kalangan kelas bawah, melainkan oleh kaum elit ekonomi.”

1919 : Bulan   Januari   Konferensi  Perdamaian  Paris   dimulai paska Perang Dunia I. Para bankir menempatkan Pemerintahan Dunia  (World  Government)  sebagai  agenda  utama  mereka. Paul Warburg dan Bernard Baruch menghadiri bersama Presiden Wilson. Sayangnya, dunia belum siap dengan gagasan penghilangan batas negara, jadi rencana mereka untuk sementara gagal.
 
Rencana Pemerintahan Dunia ini disebut dengan Liga Bangsa- Bangsa. Walaupun ada negara yang menerimanya, Konggres Amerika menolaknya. Tanpa dukungan dan persetujuan dari Departemen Keuangan, para bankir gagal mendirikan Liga Bangsa-Bangsa.

1920 : Warren Harding terpilih sebagai Presiden Amerika. Ini adalah awal dari dekade roaring twenties,” (masa booming bursa saham). Walaupun terpuruk dalam hutang akibat Perang Dunia I dan mengumpulkan hutang 10 kali lebih banyak dibandingkan   saat   perang   sipil,   perekonomian   Amerika tumbuh dengan pesat. Selain itu, emas mengalir masuk selama perang dan berlanjut selama 1920-an.

Alasan pertumbuhan ini adalah Presiden Harding mengurangi pajak domestik, dan meningkatkan tarif import ke tingkat sangat tinggi.

1921 : Penemu  bola  lampu,  Thomas  Alfa  Edison,  mengkritik Federal Reserve dalam sebuah artikel di harian New York Times pada 6 Desember,

“Bila sebuah negara bisa menerbitkan surat hutang, maka dia juga bisa menerbitkan mata uang. Elemen yang membuat sebuah surat hutang baik, juga akan membuat mata uangnya baik… Benar-benar gila mengatakan sebuah negara bisa menerbitkan 30 juta dolar surat hutang tetapi tidak boleh menerbitkan 30 juta dolar mata uang. Dua-duanya adalah janji untuk membayar, tetapi yang satu menguntungkan si pemberi riba, satunya lagi menguntungkan rakyat banyak.”


1922 : Kutipan Presiden Theodore Roosevelt yang meninggal tahun  1919  muncul  di  harian  New  York  Times tanggal  27 Maret,

“Para bankir Internasional dan Standard Oil Rockefeller mengendalikan mayoritas surat kabar dan mereka mengusir para pegawai yang menolak bersekongkol untuk menutupi korupsi dan kekuatan tak terlihat mereka di pemerintahan.”

Menurut Walikota New York, John Hylan,

“Penguasa sebenarnya dari Republik ini adalah Standard Oil Rockefeller bersama sekelompok kecil bankir internasional. Kelompok ini menjalankan pemerintahan Amerika demi kepentingan pribadi mereka. Mereka mengontrol kedua belah partai politik, menulis platform politik, dan menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin… Mereka mengontrol mayoritas surat kabar dan majalah di negeri ini.”

1923 : Presiden    Warren    Harding    meninggal.  Wapres Calvin Coolidge menggantikannya dan melanjutkan kebijakan penurunan pajak dan peningkatan tarif import.

Kebijakan mereka berhasil mengurangi beban hutang pemerintah  Federal  selama  Perang  Dunia  I sebesar  38% menjadi tinggal 16 milyar dolar. Sejak saat itu Federal Reserve mulai membanjiri perekonomian dengan kredit murah, suplai uang tumbuh 62%.


1924 : Menjelang   kematiannya,   Woodrow   Wilson   berkata, “Saya secara tak sengaja telah menghancurkan negaraku.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar